MEDAN - Seorang Pimpinan Redaksi sekaligus wartawan media jelajahperkara.com disiram air keras hingga mengalami luka serius. Peristiwa tragis yang dialami persada bhayangkara ini terjadi di sekitar simpang selayang, Tepatnya didepan RM BPK Tesalonika, Minggu (25/7/2021) sekira pukul 22:05 Wib.
Polsek Tuntungan yang mengetahui adanya seorang wartawan yang disiram Air keras langsung ke TKP untuk melakukan penyelidikan, sedangkan wartawan yang mengalami penyiraman air keras langsung dibawa ke Rumah Sakit Adam Malik untuk mendapatkan perawatan medis di Jalan Bunga lau no 17 kecamatan Medan Tuntungan.
Sebelumnya, Terlihat dari CCTV Persada Bhayangkara menunggu seseorang di depan RM BPK Tesalonika, Ketika yang ditunggu bertemu Persada, sontak pria berbadan tegap langsung menyiramkan air keras ke wajah persada.
Setelah aksinya berhasil, kedua pria tersebut langsung melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor.
Menurut pengakuan persada, yang menyiramkan air keras kewajahnya adalah temannya HS yang ditunggu korban di simpang selayang.
"Mereka naik kereta vixion bang, yang menyiram saya temannya HS, " ujar persada saat memberikan keterangan kepada awak media di RS Adam malik.
Menurut warga yang berada di TKP, ketika menyiram memang tidak melihat, namun ketika persada kepanasan dan berlari ke RM BPK Tesalonika, sontak pengunjung yang sedang menikmati makanannya menjadi panik.
"Waktu dia lari ke dalam terlihat berasap di wajahnya bang, "ujar AR yang melihat kejadian setelah penyiraman.
Persada terus membasuh wajahnya dengan air, namun rasa panas diwajahnya tidak berkurang sehingga menelepon temannya yang bernama Boni Simanulang untuk datang ke simpang selayang, mendapat telepon dari persada, Boni Simanulang menuju TKP dan langsung membawa persada ke Rumah Sakit Adam Malik Medan.
Lanjut AR, "setelah itu dia langsung menelepon temannya, tidak lama teman datang dan membawa ke Rumah Sakit, " ujar AR.
Menurut pantauan awak media di RS Adam Malik. ketika melakukan pertolongan pertama, petugas rumah sakit mencoba melakukan tuntunan ke persada agar melihat pergerakan tangan petugas dengan jarak satu meter, persada masih bisa melihat dan menjawab pertanyaan petugas rumah sakit.
ketika jarak sekitar dua meter, persada tidak bisa melihat atau terlihat kabur pandangannya, dan terlihat kornea bolamata berwarna putih.
"Ini berapa, " ujar petugas rumah sakit sambil membentangkan lima jari ke arah persada.
Terpisah, ketika awak media mengkonfirmasi motif penyiraman air keras tersebut, Kapolsek Tuntungan Iptu Martua Manik SH MH belum menjawab konfirmasi awak media. (Alamsyah)